Sudahkah Merdeka wahai diri?




Hari ini, di usia ke-76 Republik Indonesia dan pada porsi hidup yang setiap hari semakin berkurang, sudahkah kita merdeka dari segala ambisi duniawi yang menyesatkan hati? Sudahkah merdeka dari segala AGRESI?

Hakikat kemerdekaan dalam Islam adalah bebas dari hukum-hukum selain Allah, hingga hanya bergantung kepada hukum Allah, Tuhan semesta alam.

Merdeka bukan hanya dari penjajah atau pandemi, melainkan juga bebas untuk dapat melakukan sesuatu sesuai Sunatullah, bebas yang tidak semena-mena, bebas yang tidak menjadi ancaman/ belenggu bagi orang lain..

Wahai diri,
Sudahkah merdeka dari segala kesombongan dan dengki?

Yang menurut kita hebat, belum sejatinya terhormat, pun sebaliknya..

Hati-hati dengan orang yang hanya diam saat kau remehkan,
Bisa jadi di belakangmu ia tersenyum menyimak ketidakmengertian yang tidak kau sadari.

Hati-hati dengan orang yang hanya diam saat kau tertawakan,
Bisa jadi batinnya tersenyum menyadari remehnya kesombongan yang sama sekali tak patut untuk dibanggakan.

Hati-hati dengan orang yang hanya diam saat kau sudutkan,
Bisa jadi mulutnya terkunci menyadari tidak perlu menghabiskan energi untuk beradu argumen, dengan orang yang sama sekali tidak sepadan/ sia-sia untuk ditanggapi.

Hati-hati dengan orang yang hanya diam saat kau dzolimi,
Bisa jadi do'anya melangit, dan engkau hanya bisa menyesalinya pada hari kebangkitan dan yaumul hisab kelak.

Saat menuduh orang lain tentang sesuatu yang belum jelas hakikatnya, justru menunjukkan bahwa dirimu tengah berkubang dengan tudingan yang didakwakan.

Yang sudah benar bagimu, belum sejatinya benar, pun sebaliknya. 

Orang yang kau anggap bodoh, bisa jadi lebih tinggi ilmunya namun tidak gila oleh puja.

Orang yang kau anggap lemah, bisa jadi lebih kuat hatinya namun tidak mudah melemahkan sesama manusia lainnya.

Orang yang kau anggap rendah, bisa jadi lebih tinggi derajatnya di hadapan Allah Subhanahu Wataʿala.

Wahai diri,
Sudahkah merdeka dari segala keangkuhan dan prasangka?
Sudahkah merdeka dari kejar mengejar harta dan tahta yang PASTI tiada habisnya?
Sudahkah merdeka dari halal haram hantam, demi kebebasan finansial dan nikmat sesaat duniawi, yang tanpa dikejar pun sudah paten qadar takarannya?

"Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir." (HR. Muslim). 

81 Months of Love, kita memang belum merdeka, belum sepenuhnya merdeka, masih sangat jauh dari esensi merdeka yang sesungguhnya. Tapi semoga Allah SWT senantiasa melindungi keluarga kita dari afinitas dunia dan akhlakul mazmumah.. Merdeka, untuk setidaknya lepas dari segala keterikatan materi dan waham yang tidak dibawa mati. Aamiin allahumma aamiin

0 Response to "Sudahkah Merdeka wahai diri?"

Post a Comment

Most Popular

Pengikut