32 𝓉𝒽 𝒴𝒶𝓎𝒶𝒽: Pintu 𝓦𝓲𝓷𝓷𝓲𝓮 𝓽𝓱𝓮 𝓟𝓸𝓸𝓱




Pernahkah kita mengira bahwa senandung Sheila on Seven, Jikustik, Stinky, Padi, Edcoustic, Saujana, Bondan, Westlife, Pas Band, Base jam, Exists, Richard Marx dan sejenisnya, jauh lebih enak didengar dibandingkan genre musik generasi alpha?

Jika pernah, mungkin kita perlu mesin waktu milik Doraemon untuk bisa lebih menyadari bahwa:

Pada masanya, orangtua kita pun mungkin pernah menganggap senandung milik Iwan Fals, Broery Marantika, Bimbo, Ebiet G Ade, Koes plus, Rinto Harahap, The Beatles, The Rolling Stone, dsb, jauh lebih easy listening dibandingkan lagu 90'-2000an..

Sudahkah kita menilai bahwa permainan gobak sodor, gundu, petak umpet, taplak, congklak, yoyo, layang-layang, ular tangga, monopoli, perahu otok, BP, lompat tali, dsb, jauh lebih seru dan menyenangkan dibandingkan game online, paintball, timezone, funworld dan semua jenis permainan berteknologi?

Jika sudah, mungkin kita perlu mesin waktu milik Doraemon untuk bisa menyadari bahwa:

Generasi tradisionalist (1925-1945) pun mungkin pernah berpendapat bahwa bermain tombak, panah dan bambu runcing saat berburu atau melawan penjajah, jauh lebih memacu adrenalin dibandingkan dengan permainan masa kecil generasi x (1965-1976), y (1977-1995) atau z (1996-2010) yang pada masanya jadi terlihat jauh lebih membosankan..

Pernahkah kita memaksakan pendapat bahwa masa remaja dengan surat menyurat, telepon koin, layar tancap, radio, kaset pita, disket, atau paling hebat handphone jadul chengchengpo jauh lebih menggemaskan dibandingkan masa remaja i-generation yang bertabur gadget, laptop, smartphone, Instagram, Facebook, Twitter, Netflix, YouTube dan segala jenis kemajuan digitalisasi?

Jika pernah, mungkin kita perlu mesin waktu milik Doraemon untuk bisa menyadari bahwa:

Generasi baby boomerpun mungkin pernah menganggap bahwa telepon umum, televisi hitam putih, komputer bertabung besar, tamagotchi, nintendo, gameboy, dll, sudah merusak generasi muda akibat radiasi, serta merampok kekariban pertemanan dan merenggangkan interaksi.

Tak terasa masa telah banyak berganti ya, Mas..
Kita semakin menua, tubuh semakin lemah, kematian terus mengintai di depan mata. Setiap fase yang kita lalui punya lagunya tersendiri, semua rentang yang kita lewati punya kisahnya masing-masing. Tak ada yang lebih atau paling, semua masa menyenangkan dan berarti bagi siapapun yang menjalaninya. Segala yang beralih, sejak menyenangkan hingga membutuhkan adaptasi dengan segala perubahan, menjadi penanda bahwa usia kita memang tak lagi muda :')

👨: "Naira gak mau ganti cita-cita jadi ilmuwan aja biar bisa bikin pintu Doraemon?"
👧: "ih, Yayah.. Aku kan udah punya cita-cita, Dokter gigi."
🧕: "Yaudah, nanti bikin pintu Winnie the Pooh aja ya, kan bisa nyambi jadi Dokter gigi 😁"
👧: "Oke! Bagaimana kalau aku buat pintu Winnie the Pooh-nya pakai kardus dan barang bekas saja?!"

🤭🤭🤭

Kita memang tak pernah benar-benar membutuhkan mesin waktu milik Doraemon untuk bisa sekedar menengok masa silam. Tapi gak ada salahnya berdoa, siapa tau Naira dengan rasa ingin taunya yang besar itu, di masa depan bisa menciptakan "Pintu Winnie The Pooh" seperti tema kue yang ku buat untukmu tahun ini. Pintu yang juga bisa membawa kita pergi kemana saja. Jadi, gak masalah kalau Mamas ditempatkan ngajar di Turki dan aku di Brunei sekalipun, tetap bisa ketemu usai ngajar, gak perlu ada baper-baper lagi 🤭 Tak ada yang mustahil bagi Allah jika Ia menghendaki kan, Mas? 🤲🏻☺️

Terimakasih selalu membuat tiap momen yang kita punya menjadi waktu yang sangat berharga, suamiku..
Terimakasih selalu menjadi apa adanya,
Terimakasih senantiasa merapikan setiap kenangannya bersama..

Untukmu yang sekalipun tak pernah ku dengar mempermasalahkan masa lalu,
Untukmu yang sekalipun tak pernah pesimis menghadapi kenyataan apapun,
Untukmu yang hari ini genap berusia 32 tahun,

Permohonanku pada_NYA tak pernah lupa,
Agar selalu melindungimu dari segala penyakit dan marabahaya,
Agar senantiasa menjagamu dalam bahagia dunia hingga akhirat_Nya,

Barakallahu fii umrikk Yayah Naira..
Happy 83 months of, too 💙
Semoga kita bisa menua bersama hingga kelak dipertemukan kembali di surga 🤲🏻

0 Response to "32 𝓉𝒽 𝒴𝒶𝓎𝒶𝒽: Pintu 𝓦𝓲𝓷𝓷𝓲𝓮 𝓽𝓱𝓮 𝓟𝓸𝓸𝓱"

Post a Comment

Most Popular

Pengikut