Yaa Zaujy, Hal tardhoo ilayya?

(BUKAN) PEMILIHAN UMUM *Yaa Zaujy, Hal tardhoo ilayya?

_________________
Sore ini, diantara hingar bingar quick count pesta demokrasi, seorang eks adik asuh KWI bertanya: "Bund, kok kayaknya pernikahannya lempeng banget sih? Pernah ada netizen haters yang bikin pusing nentuin pilihan hidup gitu gak sih? Sesekali dibahas ya tips ngatasinnya.."👆✌😁
'
Maa syaa Allah, bukan sekali dengar pertanyaan seperti ini, kalo dijabarkan bisa sepanjang kereta 😊
'
Pertama, pernikahan kita berjalan bukan berdasarkan SUARA TERBANYAK dari orang lain kan bund?
'
Kedua, mana ada pernikahan yang tanpa haters? Bahkan pernikahan Rasulullah pun dipenuhi haters 🙂
'
Jadi, saat bunda Naira misal dengar ada orang yang bilang: "Melahirkan terus lho kayak kucing beranak, gak kasihan ya sama anaknya yg masih kecil?" Atau sebaliknya ada yang bilang gini "Anaknya udah gede lho, udah pantes punya adik, jangan nunda-nunda ah, banyak anak banyak rezeki". Cara ngatasinnya gimana?
'
Coba deh kasih senyum dan azzamkan dalam hati: 'Saya tenang karna sudah CUKUP dg ridho suami'. 🙂
'
Suatu malam mamas pernah bilang gini:
👨: "Bund, kalo nanti2 kita punya anak lagi, misal cowok gitu, kayaknya mamas bakal lebih sayang sama Naira deh"
👩: "😅 gak mungkin lah mas, pasti sayangnya sama, wong dua-duanya anak kita"
👨: "Bener lho bund, 100% lah, sayang bener mamas ni sama Naira. Kalo nanti ada anak kedua dan seterusnya bunda aja yang nyayangin ya.. Pokoknya, yang penting sekarang mamas udah ngasih tau"
👩: "😄😅😆"
'
Segitu 'belum' siapnya mamas menduakan Naira 😅 Dan alhamdulillah cocok banget sama istrinya (yang dulu sejak usia 7 bulan udah minum susu sapi karna mama udah hamil lagi dan gk boleh mengASIhi lagi). Jadi rasanya pingin puas-puasin dulu, total bahagiain dan penuhi hak Naira di masa2 BALITAnya ini... Gak KB juga, jadi kalo Allah kasih lagi ya alhamdulillah, tapi do'anya kalo bisa belum dulu 😊
'
Jadi bukan nolak rezeki, hanya merencanakan.. bukan membatasi, hanya mengatur jarak (tandzimun nasl) sampai usia Naira yg dirasa cukup, (yg masing2 keluarga punya udzur syar'i dan standar cukupnya tersendiri kan) 😊 "..Adapun mengatur jarak kelahiran keturunan diperbolehkan... (baca Fatawal Lajnatid Daaimah (19/428) no (16013))"
'
In syaa Allah, semua komentar netizen gak akan bisa menjatuhkanmu selama kita sudah merasa cukup dengan ridho suami. Netizen cuma butuh senyum kok 😊 Sebaliknya, kalo suami pingin segera punya anak lagi, GAK PERLU urusin komentar netizen, penuhi ridho suami.. Inget, Ridho suami = ridho Allah.. Alhamdulillah kalo ternyata ridho suami sejalan dengan pemikiran kita... Kalo tidak? Coba dibuka kunci komunikasinya 😊
'
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalau aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, maka aku akan memerintahkan para istri untuk sujud kepada suaminya" (HR. Tirmidzi, shahih oleh Syaikh Albani), maa syaa Allah 😭
➖➖➖
'
Nah, pernah juga gak? Dengar tetangga bilang gini "Gak pernah keluar rumah yaa, kok betah banget di dalam rumah??"
Sebaliknya, tetangga sebelah gang juga hobi nyindir "Heran lho sama ibu2 di gang itu yang suka kumpul diluar rumah, asik ngerumpi sendiri sampai anaknya diabaikan ditengah jalan, ganggu kendaraan yg lewat aja". Nah.. Kita harus pilih ngikutin yang mana??
'
'Ngikut apa kata suami' kan bund 😊 Karena surga kita letaknya ada pada ridho suami, bukan pada ridho tetangga/netizen.. rumusnya salah: "Maha benar netizen dengan segala komentarnya", Harusnya "Maha benar Allah dengan segala firman_Nya". Allah al-Haqq.
'
👨: "Mamas gak apa2 lho kalo bunda mau kumpul-kumpul keluar.. Dirumah terus juga gak apa2, yang penting bunda seneng.. Tapi ya lebih seneng bunda dirumah aja sih..hhe"
'
Alhamdulillah, cocok banget sama istrinya yg sejak gadis hobi 'mendekam' di 4 dinding 😅 (Semoga setelah ngajar tetep gak hobi kumpul2 yang unfaedah ya mas 🙏)
'
“Sesungguhnya perempuan itu aurat. Jika dia keluar rumah maka setan menyambutnya. Keadaan perempuan yg paling dekat dgn Allah adalah ketika dia berada di dalam rumahnya”. (HR. Ibnu Khuzaimah no. 1685 dan Tirmidzi no. 1173, Shahih)
'
Dulu, duluuuu banget pas masih manggil "saya-kamu" (saat kita masih berteman di lembaga pers mahasiswa bareng), mamas pernah bilang gini (lupa gimana mulanya bisa diskusi tentang ini):
'
👨: "Kalo saya mah, yang penting nikah sama perempuan yang mau taat sama suaminya aja deh, gak apa2 lulusan SMA/gak kuliah, yang penting mau taat, dan yang penting dia gak ikut partai2 politikan"
'
😄 Lupa gimana mulainya bisa bahas soal itu 😅 Yang pasti dulu dalam hatiku manggut2 setuju 😁✌
'
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika seorang wanita melaksanakan shalat lima waktunya, melaksanakan shaum pada bulannya, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja ia kehendaki.” (HR Ibnu Hibban dalam Shahihnya).
'
Maa syaa Allah 🙏 Gak ditulis WAJIB berkarir setinggi langit, bukan ditulis WAJIB kumpul2 terus sama tetangga setiap hari, dll, HANYA 4 syarat tadi, maka seorang istri bisa milih masuk surga lewat pintu manapun 😭
Yang penting, jangan sampai salah prioritas jadi mendahulukan yang Sunnah tapi mengabaikan yang Wajib (salah 1nya: taat pada suami) ya bund 🙏
'
"Kalo misal suaminya jahat gimana? Kalo misal suaminya gak pengertian gimana?" Masih ingat kisah tentang Ummu Mutiah, atau kisah Asiyah binti Muzahim istri Raja Fir'aun kan bund? ... 😉😇
'
QONA'AH dengan ridho suami itu memang GAK MUDAH tapi wajib hukumnya, karena hadiahnya juga sepadan: Surga, bukan sekedar gelas/piring cantik kan bund 😉 Kuncinya di komunikasi, lalu berserah kepada Sang pemilik hati.. Suami kita pun pastinya GAK MUDAH 'menanggung' kita dunia akhirat kan?
Sekali lagi, in syaa Allah, ridho suami adalah ridho Allah (ikuti, SELAMA tidak menyelisihi Allah),
'
Karena in syaa Allah, dengan HANYA 'mendengar' apa kata suami, gak ada lagi cerita istri mengubur anaknya karna babyblues dan sakit hati saat mendengar celotehan negatif para kerabat dan tetangga.. (Peran positif suami pada masa ini SANGAT-SANGAT PENTING sekali ya)
'
Karena in syaa Allah, dengan mengejar ridho suami, gak ada lagi cerita istri selalu menuntut, bertengkar/menjajakan diri untuk mencukupi GAYA hidup demi memenuhi nyinyiran orang lain yang gak ada habisnya..
'
Karena in syaa Allah, hanya dengan mengejar ridho suami, sudah cukup bahagia itu DATANG dari rumah tangga sendiri, tidak ada lagi cerita istri yang hobi komen, hasad atau terus-terusan stress dan sakit hati ketika mendengar/melihat kebahagiaan milik keluarga orang lain..
'
Karena in syaa Allah, dengan mengejar ridho suami, gak ada lagi cerita istri bunuh diri hanya karena merasa tidak sanggup menuruti 'label harga' yang tidak bisa dipenuhi dari standar kacamata milik orang lain...
'
Kalo kata mamas "Orang benci, hasad, atau haters cukup biarin aja, Allah yang bales.. Hukumnya udah jelas, semakin banyak dia menjelek2an, semakin banyak dosa kita yg dia ambil, semakin tersebar kemana-mana nyinyirannya, semakin banyak lagi orang yg mengambil dosa kita diakhirat nanti" as simpel as that.
'
Jadi kalo ada netizen yang kepo, gak perlu ambil pusing. Kita juga gak tau niat mereka sekedar iseng, penasaran, atau hanya sekedar basa basi kan..? Biarkan mereka berlelah-lelah dengan isi kepala sendiri. Cukup kita senyumin dan dengar apa kata suami, cukup turuti ridho suami 🙂
'
53 Months of love... Terus sabar bimbing istrimu agar hanya selalu mengejar ridhomu (yang juga ridho_NYA) saja ya mas.. Aamiin ya Rabbal alaamiin 🙏🙏 "Zaujy, hal tardho ilayya??? Haadzihi yadii biyadika. laa aktahilu bighomdi hatta tardhoo.." ("Suamiku, apakah engkau ridho terhadapku? Ini tanganku di atas tanganmu, mataku tidak akan bisa terpejam hingga engkau ridha..")
'
#WritingIsOneWayToRemindMyself
#53MonthsOfLove

0 Response to "Yaa Zaujy, Hal tardhoo ilayya?"

Post a Comment

Most Popular

Pengikut