MENEMPUH UM (UJIAN MANUSIA) SEUMUR HIDUP.




Pernahkah berdo'a lirih, "ya Allah, ini sudah diluar batas kesanggupanku..", namun ketika melihat buah hati, yang terucap justru "Kita kuat, Nak. Sebentar lagi ya.. Kamu anak hebat!".

Tidak mudah meyakini "Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus'ahaa", tapi benar yang terjadi bahwa "Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai kadar kesanggupannya". Lihat! KAMU-MASIH-SANGGUP. Meski harus tertatih.

Pernahkah berujar mantap, "Saatnya menyerah!". Namun ketika melihat sekitar, yang ter-ikrar justru "i'm fine, kita masih kuat!".

Sulitmu belum se-dahsyat isak orangtuamu saat melantunkan "Hasbunallah wanikmal wakil, nikmal maula wanikman nasir", "La haula wa la quwwata illa billahil 'aliyyil azhim..", serta ribuan dzikir lainnya, seraya menyebut satu-satu nama 'mereka' disetiap pinta, agar segera dilembutkan hatinya tanpa derma..

Pernahkah menangis lelah sambil berucap, "Sudah gak kuat, aku gak kuat lagi.", namun seketika teguh kembali hanya dengan kalimat, "Urusan kita hanya sama Allah, tetap berharap ridho Allah dan berusaha ya, Bund.. Nanti nangis lagi yah waktu ngadu sama Allah.."

Alhamdulillah suami mengerti, bahwasanya Rasulullah SAW saat diberi cobaan, maka yang dilakukannya pertama kali adalah mengerjakan shalat. “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolong.."(QS. Al-Baqarah: 45)

Dalam science fiction berjudul LUCA, Z-O si tokoh utama justru semakin kuat saat diberikan setruman listrik sebesar kapasitas maksimum yang sanggup ia tanggung. Cobaan kita rasanya belum seberapa, meski ambang batasnya jelas berbeda-beda, tak layak diabaikan.

Dalam sejarah kenabian, Allah memberikan nikmat yang disegerakan di dunia sebelum balasan di akhirat, kepada Nabi Ayyub pasca ujian-ujian maha beratnya yang bertubi-tubi. (Tafsir As-Sa’di: 556). Ujian kita belum ada apa-apanya, meski kadar ketegaran dalam menanggungnya berbeda bagi setiap hamba, tak patut diremehkan.

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW berkata: "... Seseorang akan diberikan ujian sesuai dengan kadar keimanannya. Bila ia kuat, bertambah lagi cobaan baginya. Kalau ia lemah dalam agamanya, akan diringankan cobaan baginya. Seorang mukmin akan tetap diberikan cobaan, sampai ia berjalan di muka bumi ini tanpa dosa sedikitpun." (HR. Bukhari). 

Kamu masih bisa bernafas kok, meski tersengal. Masih bisa tersenyum, walaupun getir. Masih bisa bertahan, meski terkoyak. 
76 Months of Love 💙 Selamat menempuh ujian (selama masih menjadi) manusia! Terus bersabar ya.. Tak apa. Meskipun sesak :)

#SelfReminder

0 Response to "MENEMPUH UM (UJIAN MANUSIA) SEUMUR HIDUP."

Post a Comment

Most Popular

Pengikut