Amor de Fati, "Mencintai Takdir".



Jelas tak dapat kita ubah arah takdir, namun tetap berdo'a dan terus berusaha berada di jalur yang benar bukankah akan membawa kita 'pulang' dengan selamat?

"Bund, alhamdulillah ya kita dikasih kesempatan sama Allah untuk 'belajar lebih dulu'." ujar Mamas tempo hari, ketika dalam kondisi ditekan oleh sebuah tindakan yang bertentangan dengan hati, namun tetap dimanfaatkan untuk terus menyelesaikannya hingga titik akhir.

Ya, diberi kesempatan belajar lebih dulu membuat kami sadar, bahwa tidak semua 'dunia' merupakan dunia yang sanggup kami tempati atau layak kami perjuangkan.

Inilah bedanya ia yang bergolongan darah A dengan istrinya yang bergolongan darah O. Mamas lebih cenderung sigap mengambil hikmah dalam setiap permasalahan, bak khatam filosofi Stoisisme. Sebaliknya, istrinya ini lebih kerap melakukan mekanisme premeditatio malorum dalam setiap keadaan.

Dunia memang penuh kamuflase, tapi masih banyak manusia baik berhati malaikat kok, yang memperlakukan manusia lainnya secara benar-benar manusiawi, meski tanpa balasan materi, meski tak ada koneksi, benar-benar tulus dari hati. Dan kita sudah menemukannya beberapa kali diperjalanan melelahkan wara wiri bulan ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan mereka dengan sebaik-baik balasan di akhirat kelak 🤲🏻

Bagi mereka yang sejak awal memang memilih untuk hidup lebih kuasa, masa sulit milik orang lain mungkin dianggap lelucon saja, alih-alih menolong, justru dijadikan sekedar ajang pelampiasan balas dendam atas masa sulit yang dulu pernah dilakoninya juga.

Sebuah siklus yang harusnya tidak perlu ikut diberlakukan bagi mereka yang sejak awal telah memutuskan untuk hidup sederhana saja, asalkan bisa hidup tenang dan selalu bersama.

Begitulah. Mereka yang kamu suguhkan peluang² strategis, belum tentu mau menikmatinya, jangan ge'er. Sebab bisa jadi ia punya standar kebahagiaan yg berbeda dengan milikmu atau milik kebanyakan orang. Jangan dipaksakan sama, jangan.

Lagi-lagi, ketika kita dihadapkan pada jeda untuk bertahan atau menyerah, bagai memilih untuk hidup dijalan yang salah atau mati dengan cara yang benar, pasrahkan saja semua pada takdir_NYA kan? Karena tidak ada kedzaliman dalam setiap takdir bila kita beriman. Sejatinya, memang tak ada. Memaknainya saja yang kadang butuh pemahaman yang jauh lebih rumit.

75 Months of love, roda terus berputar.. hitam putih, karma baik buruk, semua ada masanya. Hanya perlu lakukan semua yang terbaik sesuai perintah_NYA. Jangan dulu penat, jangan muak, Allah maha mendengar setiap do'a yang kita lantunkan setiap saat. Alhamdulillah ala kulli halin wa ni'matin. Semangat disana, Mamas. 💪
#SelfReminder

0 Response to " Amor de Fati, "Mencintai Takdir"."

Post a Comment

Most Popular

Pengikut