PELANGI SEMESTA




"Tidak mengapa kita kehilangan apapun, asal jangan kehilangan Allah.."

Disaat sedang tren mengumpat pelangi, banyak yang terlupa bahwa tidak ada yang salah dengan pelangi, warna dan keindahannya murni lukisan sang maha pencipta. Hati yang terbias kebencian, mudah mencela pada apa yang bukan menjadi esensi: Kaum LGBT yang harusnya 'diperangi', bukan warna-warni pelangi. 

Bicara soal pelangi, sudah bertahun-tahun kami tidak lagi bertatap muka, terakhir kali jumpa saat tengah hamil besar Naira, selebihnya hanya saling sapa via daring saja: alias, menikmati indahnya lewat foto-foto yang diunggah diinternet atau dihadiahi kawan di dunia Maya.

Pepatah bilang, manisnya ujian baru terasa bagai pelangi setelah hujan.. Bisa datang melalui badai/topan yang menakutkan, namun jika berhasil melaluinya, ada hadiah seindah pelangi yang siap menanti di depan sana.

Seperti hujan yang bisa datang sebagai rahmat, cobaan, maupun peringatan. Dalam Islam, hakikat ujian pun bisa datang dalam berbagai warna: sebagai Tadzkirah, penggugur dosa, atau sebaliknya, sebagai Rahmat bagi seluruh alam.

Pertama, sebagai Tadzkirah/peringatan: Benar jika pelangi seringkali hadir setelah hujan. Namun, bagaimana jika hujan terus turun tak usai-usai silih berganti? Benarkah sekedar ujian? Atau sebuah tanda peringatan dari_Nya untuk segera berbenah/ 'berhijrah'? Ingatlah bahwa Allah SWT tidak akan menguji hamba_Nya diluar batas kesanggupannya.

Benarkah berhijrah dari marabahaya bisa dikatakan putus asa? Padahal saat itu bisa jadi kita tengah dihindarkannya dari malapetaka yang jauh lebih besar di depan sana, semisal longsornya iman, derasnya rinai di wajah kedua orangtua atau goyahnya bangunan ketaqwaan kepada_Nya.

Bisa jadi, pasca melepaskan diri dari tempat yang terus didera hujan, badai, (juga kotornya melebihi lumpur bercampur sampah itu), kita justru bisa kembali berjumpa dengan indahnya pelangi.

Kedua, sebagai penggugur dosa: Pada hakikatnya ujian mencerminkan kasih sayang Allah kepada hamba_Nya yang beriman. Allah SWT 'tidak rela' menimpakan hukuman yang tidak terperi sakitnya di akhirat kelak, hingga Ia menggantinya dengan hukuman dunia yang 'sangat ringan' berupa ujian. Dalam perspektif ini, ujian yang bertambah-tambah berfungsi sebagai penggugur dosa-dosa, menjadi sebab pahala atas lelahnya jiwa, yang kelak akan mengantarkan kita ke Surga.
 
Ketiga, sebagai rahmat bagi seluruh alam: Semakin Allah cinta pada seseorang, maka ujian yang diberikan padanya akan terus bertambah dan semakin berat. Semakin besar ujian yang mendera, doa kita, (pun do'a kedua orangtua kita) akan terus mengalir semakin deras disepertiga malam_Nya.. Doa yang bukan sekedar demi hajat, melainkan karena munajat, curhat kepada_Nya yang bukan hanya tentang permintaan transaksional, sebaliknya karena ketergantungan: semata-mata hanya Allah sajalah tempat kita menggantungkan harapan dan pertolongan. 

Yakinlah, seorang hamba akan terus diuji dengan sejahtera, agar bisa terlihat bagaimana syukurnya, diuji dengan musibah, agar terlihat bagaimana sabarnya.. juga diuji dengan berbagai pilihan agar terlihat bagaimana tawakalnya. Desak Allah dengan Do'a, hingga jalan sebuntu apapun memperlihatkan jalan keluar yang sangat dekat.. Kami percaya. Kami yakin. Kami berserah, (Sama sekali) Bukan menyerah.

Tinggal kita berserah pada_Nya, mohon petunjuk agar dapat memaknai serta memberi respon dengan benar pada setiap huj(i)an yang datang: ini Hujan tadzkirah, hujan penggugur dosa, atau hujan rahmat yang tak lama akan menghadiahkan pelangi? Katakanlah kepada orang-orang yang menyerahkan segala urusannya kepada Allah SWT, bahwa Allah tidak akan pernah mengecewakannya.

"Hatiku tenang mengetahui bahwa apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku" (Umar bin Khattab)

69 months of love yang semakin berwarna layaknya pelangi.. Tetap Istiqomah dan berserah, hanyalah Allah saja sebaik-baik penolong ya, mas.. Allah yang maha membolak-balikkan hati, semoga dipermudah segala urusan kita, In syaa Allah.. aamiin ya rabbal alaamiin 🙏

*Btw ini kita lagi di Payungi: Pasar Yosomulyo Pelangi. Tempatnya keren, didirikan oleh Dharma Setyawan, M.A., bersama komunitas pemuda, Genpi Lampung & masyarakat sekitar, ada banyak wahana bermain dan belajar, memancing ikan, panahan, kampung kelinci (petikan soundtracknya nih ☺️), juga ada flying fox, berbagai jajanan tradisional dll, bisa dikunjungi setiap hari Minggu pukul 06.00-11.00 WIB tepatnya di Jl. Kedondong Rw 07 Yosomulyo 21 Metro Pusat, Kota Metro. Keep safe from Corona ya (kita disana pakai masker kok). HUT ke-75 RI, Merdeka Indonesia! Merdekalah hati 😊

0 Response to "PELANGI SEMESTA"

Post a Comment

Most Popular

Pengikut