Bukan Hanya Karena Allah Tau Kita Mampu


Dalam hidup, sejak kecil, entah kenapa selalu dihadapkan pada satu pelajaran ketika tengah mengemban ujian yang sepertinya takkan sanggup ditanggung badan. Seperti Allah tengah tunjukkan petikan hikmahnya, bahwa ujian yang tengah dirasa sungguh tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan cerita yang tiba-tiba ditemui di tengah perjalanan, bahwa cobaan yang tengah membuat putus asa, sungguh tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kisah yang entah bagaimana mulanya bisa terdengar/ terpampang di depan mata.

Pernahkah merasa Allah begitu sangat menyayangimu? Hingga dihadirkannya begitu saja hikmah-hikmah yang membuat kita tersadar untuk terus berjalan meski rasanya sudah sungguh sulit, bertahan meski rasanya pelik, berjuang meski rasanya terlalu berat hingga batin merasa tak sanggup lagi?

Pernahkah merasa Allah begitu ingin kita bisa memenangkan setiap ujian? Saat begitu mudah didatangkannya orang-orang yang begitu tulus membantu, membersamai, hingga menemani perjuangan. Membuatmu malu untuk sekedar mengeluh, menyadari begitu besar rasa cinta_NYA pada makhluk lemah sepertimu?

"Aku gak bisa bayangin deh, kalo adek udah lahir, terus kita cuma bertiga aja di rumah karena Yayah masih jauh" ujar Naira sambil menatap layar laptopnya.
"Ternyata kita masih lebih beruntung daripada Nussa Rara dan Diva ya Bunda, Ayah mereka pulang setahun sekali, Yayahku pulang seminggu sekali, walau lama banget di jalannya, harus jalan kaki dulu ke stasiun, lama nunggu kereta dulu, turun kereta harus nunggu travel lagi 2 jam dari sore sampai malam, pas udah datang, sama travel masih diajak muter-muter dulu sampai kemana-mana, kasihan Yayah."

Kala wahnan 'ala wahnin beberapa kali menyentak raga, kala bertahun-tahun menyaksikan kepayahanmu berjuang menghabiskan waktu di jalan, hanya untuk beberapa jam bisa menunaikan hak pengasuhan pada sang buah hati. Atau berkejaran dengan waktu sepulang mengajar, demi sempat mencium punggung tangan untuk melepas kembali kepergianmu. Terus coba menguatkan hati, ujian yang Allah pilihkan sungguh sudah yang paling baik yang bisa kita tanggung dibandingkan yang lain, bahkan semakin menguatkan ikatan.

Bisa jadi tengah Allah siapkan rencana baik di depan sana. Bisa jadi, tengah Allah eratkan lagi kita pada_Nya, begitu besar cinta_Nya hingga dihadirkannya satu persatu keajaiban, bergiliran dengan berbagai kesulitan untuk menghapus segala dosa. Bisa jadi, Allah ingin kita dibantu oleh perantara_Nya yang memegang jabatan hanya di jalan Allah. Menitipkan urusan kita, padanya yang memegang amanah besar, sebagai satu-satunya alat untuk menebar kebaikan sesuai syariat, bukan sekadar mengikuti peraturan buatan dunia yang menyalahi kaidah islam, apalagi sekadar menimbang besarnya keuntungan.

94 Bulan bersama. Allah terus menerus menguji kita, bukan hanya karena tau kita mampu melewatinya, tapi juga karena tau ujian itulah yang paling baik yang bisa kita hadapi di dunia, demi segala kebaikan di akhirat kelak. "Tiada seorang mukmin ditimpa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang kesedihan (kesusahan), sampai duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus segala dosa-dosanya." (HR. Bukhari). Maa syaa Allah, Alhaqqu Mirobbikum, والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ.

0 Response to "Bukan Hanya Karena Allah Tau Kita Mampu"

Post a Comment

Most Popular

Pengikut