Malam itu
(Sabtu, 061012), aku bersama teman 1 bimbingan penelitian, sekaligus salah satu
teman karibku dikampus hijau ini, menghabiskan malam minggu kami bersama
bakteri-bakteri dan alat-alat lab ‘yang
gak seberapa’ itu di Biochemistry
Laboratory Universitas Lampung.
Benar-benar
pengalaman menginap di lab pertama kali yang menyenangkan mulanya, karena malam
itu kami cukup riang menghabiskan malam untuk menunggu pukul 03.00 tiba, karena
demi jam segitulah kami harus
menginap malam itu (hanya untuk memindahkan 2 ose bakteri ke dalam medium starter - tak sampai 5 menit-, lalu
kembali tidur) Hoaaaammmmm..... benar-benar pekerjaan yang amat teramat simpel
ternyata –untuk tidak menyebutnya sepele-. Karena nya, aku jadi harus siap
menginap 2 hari (sabtu-minggu), dan harus rela tidak ikut ‘MAKRAB HIMAKI’ yang
telah lama aku tunggu-tunggu, juga harus rela absen menonton acara tv ‘Master
Chef’ favoritku. Hufh...
Kerianganku
malam itu terhenti, karena sedikit permasalahan dengan kakak tingkatku yang
beberapa kali mengirimkan Short Message
Service (SMS) ke handponeku, sekedar mengingatkan memoriku untuk segera
membuat makalah, karena aku harus mengikuti Olimpiade OSNPTI tahap 2 (senin,
081012). Emosiku memuncak, sampai aku benar-benar menangis –kalo udah emosi
ditahan dan gak diluapkan dg menangis/ jalan2 gak jelas, migrainku bakal
kumat-, karena serius aku tidak pernah serius mengikuti event tahunan Olimpiade
sains yang disponsori oleh salah satu perusahaan BUMN PERTAMINA itu.
Bagaimana tidak?
Aku baru memutuskan untuk ikut seleksi tahap pertama pagi itu (250912) karena
desakan kakak tingkatku. Pensil 2B pun pinjam teman beberapa detik sebelum
seleksi dimulai, itupun potongan sama si nengnong temanku. Dan seluruh teman
yang benar-benar mengenalku pun pasti paham betul bahwa aku super duper
membenci pelajaran 1 itu: Kimia!
Dan beginilah
hasil jawabanku yang dengan bodohnya sempat ku abadikan setelah mengisi lembar
jawaban di seleksi tahap pertama pagi itu:
Jangankan
serius, aku bahkan hanya menghabiskan waktu kurang dari 5 menit untuk mengisi
LJK ku dengan huruf kesayanganku itu, dan hanya butuh kurang dari 20 menit
untuk mengerjakan soal dengan ‘sedikit
berfikir’ untuk mengisi sebagian jawaban sisanya. Bagaimana mungkin orang bodoh
sepertiku, dan dengan jawaban yang sekonyol itu bisa lolos ke-9 besar dan harus
mengikuti seleksi tahap 2 dengan mengumpulkan makalah dan presentasi segala?
Benar-benar merepotkan kannn....!
Keesokan harinya
aku memutuskan untuk membuat makalah itu, karena aku ingat pernah berjanji
pada’nya’ untuk bersedia ikut seleksi 9 besar OSNPTI tahap 2 itu, dan bagiku,
janji= setengah nyawaku..
Kejadian-kejadian
menyebalkan mulai terjadi satu per satu di hari ke-2 menginapku di lab itu.
Karena saat sore menjelang, aku baru menyadari bahwa makalah yang telah aku
ketik manual berlembar-lembar dari pagi ternyata sudah ada soft copy nya di internet. Ngulang lagi dari awal nih ceritanya.... Belum lagi ketika
malam mulai menjelang, aku harus menahan buang air kecil karena pintu menuju
toilet terkunci. Alhasil, aku dan temanku sempat berfikir mistis karena
sebelumnya tu pintu bisa dibuka dengan kunci yang kami punya untuk keperluan
mandi, wudhu dsb. Kami yang tidak pernah berpikir bahwa di lab itu ada hantunya
pun, langsung memutuskan untuk kabur kembali ke ruang tidur di dalam lab hampir
tengah malam itu. Dan sialnya, aku yang masih harus lembur untuk menyelesaikan
makalah, harus dengan ikhlasnya menahan buang air kecil (BAK) sampai pagi tiba.
Baru kerasa deh betapa berharganya toilet dirumah :’(
Migrain ku
kembali kambuh saat jam 3 subuh aku dikejutkan dengan hilangnya seorang gadis, eeh.. hilangnya makalah yang telah ku
ketik susah payah sambil nahan BAK, dari peredaran (dari laptop maksudnya).
Entah gimana kronologinya, tau-tau tu file udah raib ditelan laptop, gak
ketemu-ketemu walau udah dicari-cari, diteriak-teriakin, di miscall-miscallin
sampai subuh (yang terakhir bo’ong). Ngulang lagi donk dari awaaallll.....
Sementara makalah, ppt dan seleksi tahap 2 harus siap jam 8 pagi... gak sampai
4 jam lagi.... and aku belum sholat,
belum mandi, belum beres-beres lab pula!
Karena kami
harus segera sholat dan aku udah gak bisa nahan yang udah ditahan-tahan dari
semalem, akhirnya kami memutuskan untuk berkeliling MIPA subuh itu untuk
mencari sesuap nasi, eh se-onggok
toilet maksudnya :p (cat: motor sengaja dititipkan di
kosan tmn cz gak aman parkiran kampus kl malem). Setelah beberapa saat berkeliling,
akhirnya tu toilet ditemukan sedang ngumpet di samping MIPA-T. Huahhh!! Kayak
ketemu emas berlian intan permata (lebay) kami pun masuk ke dalam toilet yang
alhamdulillah airnya mengalir deras dari pipa, walau dengan pintu yang gak bisa
ditutup (gantian jaga), akhirnya HIP (Hasrat Ingin Pip*s) ku pun terpenuhi...
hehehe..... legaaa.......
Eiitsssss jangan seneng
dulu... setelah sholat subuh di lab nih, kami berdua harus mengetahui fakta
bahwa pintu menuju kamar mandi di lab semalam bukan terkunci akibat ulah hantu
penunggu lab, tapi memang sengaja dipasang kunci dari luar sama si penjaga
gedung....!!! Bener-bener jengkel deh rasanyaaa......! pgn nyuruh tu penjaga
gedung loncat dari gedung lab lantai 3 itu sambil bilang W.O.W!!!! Bener-bener
tegaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..................
OK! Kita lupakan
soal H.I.P, kembali lagi ke kasus makalah n’
ppt yang sama sekali belum beres.. ini jam 6 guys....! gak sampai 2 jam lagi.... Innalillahi..... ups! Allahu
Akbar!!!
Dengan sisa
semangat ’45, mulai lagi nih garap tu makalah dari awal.. (dengan WIFI yang ngadat dan sempet-sempetnya
minta tolong kakak tingkat dtg lagi ke lab pagi-pagi Cuma buat benerin akses
internet), Akhirnya tu makalah selesai juga –apa adanya- tepat pukul 8 pagi
(ppt gak terlalu pgn buat karena niatnya cm menunaikan janji ikut seleksi yang
9 besar aja, kl gak masuk 3 besar kan gak harus presentasi dengan ppt)
OuuppsS...!
kayaknya ada yang ganjil deh.... Coba ulangi paragraf diatas??! Makalahnya
selesai jam berapa kawan-kawan?? 8 pagi?? What!!
Jam segitu kan harusnya aku udah duduk manis
di dekanat lantai 3..? Dan sekarang?? Tu makalah belum di print, aku
belum mandi, lab belum diberesin, ada zat-zat PKL yang belum dibuat, belum lagi
harus salin, dsb dsb.. Haiyaaahh...
ampun dehh....! gak lagi-lagi kayak gini.... Bisa gilaaaaaaaaaaaaaaaaaaa......!!
Baiklah-baiklah....
kita selesaikan perkara menyebalkan ini dengan segera. Setidaknya dengan
menyelesaikan janji itu, rasa bersalah gak akan lagi dengan tega menyiksa
migrain ku! Pagi itu aku mengambil keputusan ajaib yang akan sangat mengganggu
kenyamanan hidup civitas akademika FMIPA Universitas Lampung (haha lebay lagi!).
Apalagi kalo bukan: Gak mandi pagi, cuma salin baju, dan dengan pedenya
(bau-bau) ngeprint tu makalah di warnet terdekat, lalu lari-larian ke gedung
dekanat lantai 3!
Tapi bener-bener siaall deh... Baru aja selesai registrasi peserta dan mau masuk ke dalam ruangan seleksi, aku dikejutkan dengan sesosok makhluk yang selama ini aku hindar-hindari di kampus. Yang tak lain adalah dosen yang pernah bertengkar denganku (karena berani-beraninya menahan nilaiku), dan Sumpah deh ya... aku masih 97% kesel sama tu dosen! Sebut aja dia Mr.H, ternyata dia jadi salah satu juri di seleksi tahap 2 itu! Lihat donk... Aku hari ini memakai baju dan jilbab cokelat yang sama ketika dulu aku bertengkar dengan tu dosen di ruangannya! Jelas aja si Mr.H masih sangat mengenalku, atau mungkin sudah mem-black list namaku dari daftar nilai ‘lulus’ kalau saja kelak Ia menjadi dosen pengajarku lagi).
Tapi bener-bener siaall deh... Baru aja selesai registrasi peserta dan mau masuk ke dalam ruangan seleksi, aku dikejutkan dengan sesosok makhluk yang selama ini aku hindar-hindari di kampus. Yang tak lain adalah dosen yang pernah bertengkar denganku (karena berani-beraninya menahan nilaiku), dan Sumpah deh ya... aku masih 97% kesel sama tu dosen! Sebut aja dia Mr.H, ternyata dia jadi salah satu juri di seleksi tahap 2 itu! Lihat donk... Aku hari ini memakai baju dan jilbab cokelat yang sama ketika dulu aku bertengkar dengan tu dosen di ruangannya! Jelas aja si Mr.H masih sangat mengenalku, atau mungkin sudah mem-black list namaku dari daftar nilai ‘lulus’ kalau saja kelak Ia menjadi dosen pengajarku lagi).
Jangankan
semangat, rasanya mau masuk ruangan itupun gak sudi kalau aja salah satu adik
asuhku di KWI tidak mendorongku untuk masuk ke arena super menyebalkan itu.
Akhirnya aku bertekad untuk segera menyelesaikan soal dan bergegas pergi tak
kembali lagi ke ruangan itu.
Dan tau hal yang paling membuatku shock dan membuatku tambah urung untuk serius mengerjakan soal-soal seleksi pagi itu?? Di detik pertama seleksi dimulai, setelah lagi-lagi berhasil meminjam pulpen kesana kemari (ni sebenernya mahasiswi bukan sih :D), HP ku bergetar, Dan apa yang terjadi sodara-sodara......???? Ada SMS yang mengabarkan bahwa PKL ku GAGAL TOTAL!! So... itu artinya aku harus kembali menginap 2 malam di lab biokim bersama bakteri-bakteri itu lagi, dan mengulang semua penelitian DARI AWAL!!!
Kalo aja tu bakteri-bakteri bisa ngomong, aku yakin mereka pasti lagi ketawa-ketawa puas sambil bilang “HOREeeeeeeeE!!!! Akhirnya malam minggu ini kita di apelin lagiiiiii!!!!! ;P “ GUBRAK...!!
Dan tau hal yang paling membuatku shock dan membuatku tambah urung untuk serius mengerjakan soal-soal seleksi pagi itu?? Di detik pertama seleksi dimulai, setelah lagi-lagi berhasil meminjam pulpen kesana kemari (ni sebenernya mahasiswi bukan sih :D), HP ku bergetar, Dan apa yang terjadi sodara-sodara......???? Ada SMS yang mengabarkan bahwa PKL ku GAGAL TOTAL!! So... itu artinya aku harus kembali menginap 2 malam di lab biokim bersama bakteri-bakteri itu lagi, dan mengulang semua penelitian DARI AWAL!!!
Kalo aja tu bakteri-bakteri bisa ngomong, aku yakin mereka pasti lagi ketawa-ketawa puas sambil bilang “HOREeeeeeeeE!!!! Akhirnya malam minggu ini kita di apelin lagiiiiii!!!!! ;P “ GUBRAK...!!
Jangankan bisa
konsen ngerjain soal, yang ada aku jadi pgn jerit and nangis sambil guling-guling di kamar detik itu juga! Tapi
karena gak mungkin, akhirnya aku cuma bisa tidur dengan suksesnya selama hampir
1 jam di ruangan seleksi yang makin terlihat sangat menyebalkan itu! Entah.. gak
peduli lagi deh sama tanggapan dan tatapan pengawas ujian di depan sana... Mana
dia tau susahnya nahan buang air kecil selama hampir 10 jam lebih! Mana dia tau
mirisnya dehidrasi di lab berjam-jam dan akhirnya harus ikhlas minum pakai
stoples bekas kemasan sosis real good karena lupa beli aqua! Mana dia tau
rasanya gak mandi 2 hari cuma karena makalah OSN-PTI yang ternyata baru aku
ketahui formatnya salah (karena gak pakai format makalah Unila!) Mana dia tau
keselnya dikerjain bakteri-bakteri yang gak tau diri dan dengan kejamnya
memaksa kami nginep 2 hari lagi cuma karena lupa masukin Na2Co3
ke medium inokulasi!! Huahhhhh (untuk yang kesekian kali)....!!!
Akhirnya, tamatlah ceritaku sampai disini.
Akhirnya, tamatlah ceritaku sampai disini.
Epilog: Aku
memutuskan untuk pulang ke rumah tak lama selesai seleksi, lalu segera mandi
dan tak lupa mencium dinding-dinding kamar mandi yang ternyata begitu berarti.
Kemudian, aku memutuskan untuk berhibernasi selama hampir 2 hari, yaaahh.... semoga sialnya pengalamanku kali
ini gak akan pernah terulang kembali... AMIIINNN.....!!
9 Oktober 2012,
22:21
-Rainbownight_artYasa-
0 Response to "OSN-PTI Ku Kacau, Bakteri Ku Pun Senang"
Post a Comment