ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Ditengah wabah yang korbannya kian bertambah bak air bah.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Benar, banyak sekali yang:
Mendadak jadi ahli medis.
Mendadak jadi dokter,
Mendadak jadi ahli kesehatan,
Mendadak jadi ahli virus,
Mendadak jadi pengamat,
Mendadak jadi pejabat dinas kesehatan
Mendadak jadi wartawan yang berhak mengumumkan update Corona kepada semua.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Tapi mungkin juga ada yang dilupa.
Bahwa Mendadak, banyak juga yang jadi AHLI AGAMA.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Merasa bahwa virus hanyalah ancaman yang menyesatkan.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Merasa bahwa Corona hanya penjajah tanpa batas.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Merasa bahwa wabah hanyalah ketakutan tanpa alasan.
Merasa bahwa sikap awas hanyalah tanda kurangnya iman.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Padahal Allah punya HIKMAH dibalik setiap penciptaan_Nya, bukan hanya untuk dianggap sebagai 'HANYA'..
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Jangan hanya ingat terisolasinya, ingat juga betapa perlahan mata dunia mulai terbuka bahwa semua aturan dalam Islam adalah hal yang MASUK AKAL.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Jangan hanya ingat ketakutannya, ingat juga betapa perlahan dunia mulai 'aware' dengan segala hal terkecil mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Dalam Islam sudah sangat jelas diajarkan..
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Tetap harus BERIKHTIAR sebelum kita TAWAKAL.
Tetap harus BERUSAHA meski telah BERDO'A
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
~Diriwayatkan oleh Anas bin Malik, pada suatu hari ada seorang laki-laki berhenti di depan masjid untuk mendatangi Rasulullah. Unta tunggangannya dilepas begitu saja tanpa ditambat.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Rasulullah SAW bertanya, ''Mengapa unta itu tidak diikat?'' Lelaki itu menjawab, ''Saya lepaskan unta itu karena saya percaya pada perlindungan Allah SWT.''
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Maka Rasulullah menegurnya, ''Ikatlah unta itu, setelah itu barulah kamu bertawakal.'' (HR. Tirmidzi & Al Albani, Shohih Jami’ush Shoghir)~
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Yaa Rabbi..
Wabah ini adalah tentara_Mu..
Yang ada karena izin_Mu,
Dan akan tiada juga atas kehendak_Mu..
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Jangan jadikan kami sebagai orang Lalai yang abai atas peringatanmu..
Jangan jadikan kami sebagai orang yang tinggi hati atas ilmu yang sejatinya milik_Mu
Jangan jadikan kami sebagai salah seorang penerima, apalagi penyebar wabah ciptaan_Mu 😢
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
*Terus update beritanya, itu PERLU. Karena sudah melek literasi saja dunia masih banyak yang pongah. Apalagi jika kita menutup diri dari semua celah komunikasi dan informasi di media.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Tak apa dianggap sok jadi ahli kesehatan, Tak apa dianggap jadi wartawan, semoga bernilai pahala dihadapan_Nya..
Tidak 'Abai', itu perlu, Lebay? Jangan.
Jadi 'Awas' itu Harus. Jadi Was was? Itu yang jangan.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
*64 Months of Love.. Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari segala penyakit dan marabahaya ya mas, nak.. Tetap semangat disekolah bunda, begitupun disekolah Yayah disana.. Selalu BERDO'A, jangan lengah.. 🤲😇
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
*Sekedar coretan, bukan balasan, karena menulis di 'wall' sendiri termasuk 'hak mutlak bermedia massa' kan? #SelfReminder
0 Response to "HARUS OPTIMIS, TAPI JUGA TETAP REALISTIS."
Post a Comment